PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) adalah
salah satu kegiatan akademik intra-kulikuler dalam bentuk pengabdian kepada
masyarakat. Kegiatan ini mengarahkan keterlibatan mahasiswa dan unsur perguruan tinggi dalam
kehidupan sosial kemasyarakatan.
Mahasiswa sebagai
generasi intelektual dan agent of change yang dibentuk melalui dunia
pembelajaran yang tidak cukup dengan hanya ceramah dan diskusi di ruangan,
namun hal yang paling penting adalah pembelajaran secara langsung di masyarakat
umum sebagai bekal saat telah kembali ke
masyarakat pasca lulus dari Perguruan Tinggi dengan predikat sarjana.
Pembelajaran di masyarakat luas secara praktis sesuai dengan Tri Darma
Perguruan Tinggi: Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tri
Darma Perguruan Tinggi diwujudkan dalam bentuk pembelajaran melalui Kuliah
Kerja Nyata (KUKERTA).
Selanjutnya dalam pelaksanaannya
kegiatan kukerta ini menggunakan suatu pendekatan yang disebut PAR ( Participatory
Action Research ). PAR merupakan sebuah pendekatan yang diharapkan mampu
melibatkan mahasiswa bersama-sama dengan masyarakat untuk terus-menerus belajar
dan bertindak secara stimulant dalam
rangka menumbuhkan kesadaran kritis yang dapat melahirkan tindakan nyata untuk
melakukan perubahan sosial guna mewujudkan sebuah tatanan sosial yang
emansipatoris.
Kukerta dengan menggunakan pendekatan
PAR dimaksudkan agar penelitian terpisah dari pendidikan dan pengabdian kepada
masyarakat dengan membebaskan masyarakat melalui cara-cara meningkatkan kesadaran
kritis dan kesadaran politisnya, sehingga perubahan social tercipta. Dalam
aktifitasnya, PAR memilki beberapa
prinsip kerja :
1. Pendekatan
untuk meningkatkan kehidupan sosial
dengan cara merubahnya.
2. Keseluruhan
bentuk partisipasi dalam arti yang murni
3. Membangun
mekanisme kritis dari komunitas
4. Proses
membangun pemahaman situasi dan kondisi social secara kritis.
5. Melibatkan
sebanyak mungkin orang dalam teoritisasi
kehidupan social mereka.
6. Menempatkan
pengalaman, gagasan, pandangan dan
asumsi social individu maupun kelompok yang akan diuji
7. Mensyaratkan
dibuatkan rekaman proses secara cermat.
8. Semua
orang harus menjadikan pengalamannya sebagai objek riset.
9. Merupakan
proses politik dalam arti luas.
10. Mensyaratkan
adanya analisa relasi social kritis.
11. Memulai
isu kecil mengkaitkan dengan relasi-relasi yang lebih luas.
12. Memulai
dengan siklus proses yang lebih kecil ( aksi, refleksi, aksi dan seterusnya ).
13. Memulai
dengan kelompok social untuk berkolaborasi dan secara lebih luas dengan
kekuatan- kekuatan kritis lain.
14. Mensyaratkan
dengan semua orang mencermati dan membuat rekaman proses
15. Mensyaratkan
semua orang memberikan alasan rasional yang mendasar kerja social mereka.
Melihat beberapa hal yang telah
dipaparkan diatas, jelas
bahwa kukerta masih merupakan sebuah solusi yang ditawarkan kemudian juga
diimplementasikan dalam rangka mewujudkan ketiga unsur penting dunia pendidikan
yang kemudian disebut Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kukerta dijadikan sebuah
praktek yang dipandang baik dan relevan karena jelas melibatkan unsur lembaga,
mahasiswa dan masyarakat sebagai objek.
B. Tujuan Kegiatan Kukerta
Kuliah Kerja Nyata
merupakan salah satu kegiatan akademik untuk
program S1 dalam menyelesaikan studi akhir, dengan demikian kegiatan kukerta
memiliki bebrapa tujuan, sebagai berikut:
1.
Mengembangkan
kemampuan mahasiswa untuk berinteraksi secara aktif di kalangan masyarakat
dalam upaya membantu terciptanya kondisi masyarakat yang dinamis dan responsif
terhadap berbagai perubahan yang terjadi di lingkungannya.
2.
Memberikan
pengalaman dan pembelajaran bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan kegunaan hasil
pendidikannya dan menumbuhkan sikap dan tanggung jawab sosial mereka sebagai
calon sarjana terhadap masyarakat.
3.
Mengembangkan
pengetahuan agama, sikap dan keterampilan mahasiswa melalui penerapan ilmu-ilmu
agama Islam, teknologi yang bernafaskan Islam secara langsung dimasyarakat
serta melatih mahasiswa untuk bekerjasama antara bidang keahlian secara
terpadu.
4.
Mewujudkan integrasi dan peran serta
civitas akademika IAIN “ SMH” Banten dalam memecahkan masalah dan membina serta
mengembangkan kehidupan beragama, dan bermasyarakat.
C. Dasar / Landasan Kukerta
Adapun landasan diadakannya Kuliah Kerja Nyata adalah
sebagai berikut:
1. Undang-
undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2.
Undang-
undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan Dosen;
3. Peraturan
pemerintah No. 60 tahun 1999 tentang Pedidikan tinggi;
4. Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Keputusan
presiden RI Nomor 91 tahun 2004 tentang Perubahan status STAIN ‘ SMHB” Serang
menjadi IAIN “ SMH” Banten;
6. Keputusan
Menteri Agama Nomor 383 tahun 1997 tentang pelaksanaan Kurikulum Nasional
Program Sarjana ( S1 );
7. Keputusan
Menteri Agama RI Nomor 5 tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN “
SMH” Banten;
8. Keputusan
Menteri Agama RI Nomor 43 tahun 2008 tentang Status IAIN “ SMH’ Banten.
D. Waktu dan tempat / Lokasi Kukerta
Kuliah Kerja Nyata ( KUKERTA ) Terfokus ini berlangsung selama tiga bulan (September-November), bertempat di Desa Sindang Mandi
Kecamatan Baros Kabupaten Serang
Provinsi Banten.
E. Manfaat Kegiatan Kukerta
Adapun sasaran dan manfaat Kukerta
adalah sebagai berikut:
a. Bagi
masyarakat
1.
Masyarakat memperoleh bantuan tenaga dan
pikiran untuk meningkatkan cara berfikir, pengetahuan, dan keterampilanya
sehingga dapat menumbuhkan potensi sumber daya dan selanjutnya berkembang
secara mandiri.
2.
Terbentuknya kemampuan dan partisipasi
masyarakat dalam pengembangan potensi lokal,
sehingga upaya kelanjutan pembangunan khususnya pembangunan dan pengingkatan dalam bidang pendidikan, agama dan sosial dapat terjamin.
3.
Masyarakat
lebih menyadari bahwa pendidikan itu penting dan termotivasi untuk meningkatkan
kualitas SDM dengan menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan
membekali diri dengan keterampilan. Sehingga, masyarakat Sindang
Mandi sebagai objek Kukerta berpotensi untuk meningkatkan perekonomian.
b. Bagi
Pemerintah
1.
Membantu mempercepat proses pembangunan
yang dilaksanakan oleh pemerintah antara lain dalam meningkatkan sumber daya manusia.
2.
Membuka
akses kemitraan dan komunikasi timbal balik antara perguruan tinggi
dengan pemerintah.
3.
Terjalin
kerjasama antara mahasiswa dengan pemerintah untuk dapat turut serta
menjalankan program pemerintah di wilayah perkampungan yang belum terrealisasikan
sehingga dapat terrealisasikan.
c. Bagi
Mahasiswa
1.
Mendewasakan cara berfikir, bersikap dan bertindak
serta meningkakan daya nalar mahasiswa, dalam melakukan pengkajian, rumusan dan
pemecahan masalah secara
praktis dan terpadu.
2.
Melatih dan membiasakan mahasiswa
menghadapi dan menyesuaikan melalui kerjasama antara bidang keahlian.
3.
Mendalami penghayatan pengetahuan
mahasiswa terhadap berbagai masalah dalam masyarakat yang sedang melaksanakan
pembangunan khususnya dibidang agama.
4.
Memperoleh pengalaman sebagai basis
pembelajaran dalam pengorganisasian masyarakat.
d. Bagi
Lembaga (IAIN)
1.
Mendapatkan masukan bagi penyelenggaran
pendidikan
/ pelajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
2.
Meningkatkan partisipasi dan peranan IAIN dalam pelaksanaan peningkatan
pendidikan.
3.
Meningkatkan kerjasama IAIN dengan
pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan instansi lain yang terkait.
4.
Memberi evaluasi terhadap managemen
pengelolaan Kukerta IAIN “SMH” Banten agar dapat lebih baik di masa yang akan datang.
F. Kelompok
Kukerta Terfokus
No.
|
Nama Peserta
|
Jur/Smt
|
NIM
|
1
|
Mohammad
Juhri
|
EKIS/VII
|
121401146
|
2
|
Itang
Rojali
|
EKIS/VII
|
121401151
|
3
|
Mulista
Rahayu
|
EKIS/VII
|
121401165
|
4
|
Siti Hafidoh
|
EKIS/VII
|
121401155
|
5
|
Liya
Syahlia
|
EKIS/VII
|
121401168
|
6
|
Siti
Hilmiyah
|
EKIS/VII
|
121401163
|
7
|
Rahmawati
|
PGMI/VII
|
122700517
|
8
|
Wiwi
Widia
|
PGMI/VII
|
122700516
|
9
|
Tiara
Ambarwati
|
PGMI/VII
|
122700504
|
10
|
Karmilasari
|
TBI/VII
|
122301254
|
11
|
Mela
Lismawah
|
TBI/VII
|
122301260
|
12
|
Mafudoh
|
TBI/VII
|
122301245
|
13
|
Dina
Diyanatul Uhdrowiah
|
TBI/VII
|
121301264
|
14
|
Endah
Jubaedah
|
TBI/VII
|
1213012
|
15
|
Erik
Cendra
|
BKI/VII
|
123400139
|
G. Profil Desa Sindang Mandi, Kecamatan Baros
Letak geografis :
Desa Sindang Mandi, Kecamatan Baros
Jumlah KK :
1.305 KK.
Jumlah RT/RW : 30 RT / 10 RW.
Jumlah Penduduk : 5.014 jiwa.
Kondisi Objektif : ………………………..
Agama : 100% Islam.
Mata Pencaharian : 73 % Petani dan 9 %
Pedagang,
dan lainnya 18%
Pendidikan Penduduk
: Tamat
SD 508
orang
Tamat SMP 421
orang
Tamat SMA 210
orang
Fasilitas Pendidikan :
………………………….
Secara geografis, Desa Sindan Mandi berada di daerah timur kabupaten Serang yang termasuk Kecamatan Baros, kabupaten Serang Provinsi Banten. Dari segi
administratif, Desa Sinang Mandi mempunyai batas sebagai berikut:
Ø Sebelah Utara :
Ds. Pabuaran,
Kec. Pabuaran
Ø Sebelah Selatan :
Ds. Koranji,
Kec. Cadasari
Ø Sebelah Barat :
Ds. Tanjung
Sari, Kec. Pabuaran
Ø Sebelah Timur :
Ds. Taman
Sari, Kec. Baros
Sedangkan dari segi Geografis jarak desa Sindang
Mandi ke pusat pemerintahan
yaitu :
Ø Pemerintahan Kecamatan :
± 2 KM
Ø Pemerintahan Kabupaten :
± 4 KM
Ø Pemerintahan Provinsi :
± 6 KM
H. Alasan
Pemilihan Objek
Ada beberapa permasalahan yang sering ditemui di
masyarakat baik kota maupun desa, diantaranya pengangguran, kurangnya minat
terhadap pendidikan, pemikiran yang konservatif,
dll. Menurut Ibn Kholdun, masyarakat yang tingkat
kemampuan berpikirnya (intelektualnya) lemah, mereka akan menolak hal-hal baru
yang masuk dalam kehidupan mereka, apalagi jika hal baru itu bertentangan
dengan tradisi mereka. Ketika menerima sesuatu yang baru, masyarakat tentu akan
memberi respon positif dan respon negatif.
Seringkali kita menemui beberapa masyarakat yang
berpegang teguh pada pendirian bahwa pendidikan tidak penting, yang penting
adalah anak mereka bisa bekerja dan membantu perekonomian keluarga, tidak
peduli apapun pekerjaannya dan berapapun usianya. Ini merupakan salah satu
bentuk respon negatif dari masyarakat terhadap hal baru yang mereka terima.
Pemikiran kolot (konservatif) yang mengedepankan uang di atas segalanya
membuat mereka terjebak dalam ketidak-berkembangan hidup. Pada akhirnya, uang
menjadi satu-satunya tolak ukur kesejahteraan seseorang. Namun, tidak semua hal
baru direspon negatif oleh masyarakat.
Masyarakat Desa Sindang Mandi menjadi fokus penelitian kami selama tiga bulan ke depan.
Masyarakat Desa Sindang Mandi merupakan salah satu contoh real masyarakat yang
terpenjara dalam pemikiran konservatif. Meski sebagian besar dari mereka
beranggapan bahwa bekerja lebih baik dari sekolah, namun ada beberapa
masyarakat yang menunjukkan perhatian dan kepeduliaannya terhadap pendidikan.
Di antara permasalahan di atas bagi masyarakat Desa Sindang
Mandi yang paling dikhawatirkan adalah minat
masyarakat terhadap pendidikan.
Masyarakat mengeluhkan biaya pendidikan yang mahal.
Karenanya, mayoritas masyarakat Desa Sindang Mandi hanya mengenyam pendidikan sampai tingkat Sekolah Dasar (SD), kemudian bekerja sebagai petani dan pedagang. Menyadari akan pentingnya pendidikan bagi masyarakat, maka pendidikan menjadi
fokus sasaran kami, terutama
pendidikan keagamaan.
Kesejahteraan ekonomi masyarakat akan lebih signifikan jika diiringi juga
dengan kesejahteraan pendidikannya. Dengan demikian kami berharap dengan
meleburnya kami bersama masyarakat Desa Sindang Mandi dalam kegiatan Kukerta Terfokus,
dapat memberikan perbaikan dan perubahan positif bagi masyarakat Desa
Sindang Mandi, khususnya dalam
bidang pendidikan dan keagamaan.
H. Permasalahan Desa dan Rencana Program
Desa
Sindang Mandi, Kecamatan Baros terdapat beberapa permasalahan sosial yang perlu
diselesaikan, baik dari segi pendidikan, agama, ekonomi, dan sosialnnya. Dengan
bermunculannya permasalahan tersebut, kami dari kelompok Kukerta Terfokus memiliki rancangan program yang semoga dapat
menjadi wasilah untuk dapat menyelesaikan berbagai problematika yang ada di
masyarakat. Program itu kami bagi menjadi dua macam dalam pelaksanaannya, yakni
program rutin dan program bulanan.
Adapun program rutin di antaranya:
A. Pembinaan Pendidikan
dan Agama
- Pengentasan Buta Aksara Al-Qur’an
Secara umum masyarakat di Desa Sindang
Mandi menempuh pendidikan hingga tingkat SLTA
namun masih banyak penduduk disana yang mengalami buta aksara Al-Qur’an,
sebenarnya sudah ada pemberantasan buta aksara namun masih kurang merata. Buta
aksara ini didominasi oleh para orang tua yang tidak menempuh jenjang
pendidikan yang lebih tinggi, dan didominasi oleh para ibu-ibu, sehingga untuk
mengatasi hal itu, kami akan coba melakukan kegiatan pendidikan buat ibu-ibu
atau bapak-bapak yang mengalami buta aksara, agar mereka tidak ketinggalan
dengan informasi yang ada, di samping itu kami juga melakukan pembinaan kepada
anak-anak dan remajanya untuk meningkatkan kemampuan baca-tulis Al Qur’an yang
terasa masih cukup minim.
Untuk itu kami akan membentuk kelompok pengajian
(halaqah) anak-anak dan remaja dengan dimentori atau dibimbing oleh personil
kelompok kami. Pengajian akan dilaksanakan dua minggu sekali secara rutin selama dua bulan. Pada bulan ketiga,
kelompok-kelompok pengajian Al Qur’an itu akan mengikuti perlombaan Tahfizh
Qur’an untuk menguji sejauh mana perkembangan kemampuan mengaji Al Qur’an.
- Menjadi Tenaga Pengajar Pendidikan Agama Islam
Di
Desa Sindang Mandi, kekurangan
tenaga pendidik di bidang Pendidikan Agama Islam, maka kami disana akan
membantu untuk menjadi tenaga pendidik dan juga membuat Lembaga Pendidikan
Agama Islam yang sudah ada menjadi lebih berkembang. Di Desa
Sindang Mandi, terdapat Madrasah
Tsanawiyah. Kelompok kukerta akan membantu kegiatan belajar mengajar di sana.
Menurut informasi yang kami dapatkan dari penduduk setempat, sekolah ini belum
memiliki bangunan sendiri. Oleh karena itu, kegiatan belajar mengajar ini
dilaksanakan di bangunan Sekolah Dasar yang ada di sana. Sehingga kegiatan
belajar dan mengajarnya dimulai siang hari, usai kegiatan di Sekolah Dasar.
Selain itu, tenaga pengajar pada sekolah ini, terasa cukup minim.
3.
Kursus
Bahasa Inggris dan Bahasa Arab
Melihat kurangnya pengetahuan bahasa inggris dan bahasa
arab anak-anak, kami berusaha untuk mengajarkan ilmu-ilmu tersebut agar
anak-anak juga bisa merasakan bagaimana pendidikan yang diperoleh oleh
anak-anak kota yang rela membayar beberapa rupiah untuk peningkatan kemampuan
mereka. Masyarakat sulit sekali mengeluarkan dana untuk membayar biaya pendidikan,
meski Rp.5.000,- untuk satu bulan belajar di Madrasah tapi masih banyak
siswa-siswi yang menunggak bayaran. Hal
ini membuat para guru akhirnya malas mengajar dan datang ke sekolah dengan seenaknya.
Tapi hal itu juga berdampak pada perkembangan belajar siswa.
Sedangkan
untuk program bulanan, yakni sebagai berikut:
1.
Penyuluhan
Pendidikan
Penyuluhan pendidikan ini akan diselenggarakan oleh
kelompok mahasiswa kukerta dengan bekerjasama dengan pihak dinas pendidikan
provinsi dan kabupaten sebagai pengisi materinya. Kegiatan ini bertujuan untuk
menekankan betapa pentingnya pendidikan bagi masyarakat.
2.
Penyuluhan
Pertanian
Penyuluhan pertanian ini akan diselenggarakan oleh
kelompok mahasiswa kukerta dengan bekerjasama dengan pihak dinas pertanian
sebagai pematerinya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pandangan nyata
bagi masyarakat untuk dapat meningkatkan kemampuannya dalam bidang pertanian.
Sehingga dengan seiring meningkatnya kemampuan dalam bidang ini, dapat
memperbaiki mutu perekonomian keluarga dalam masyarakat tersebut.
3.
Penyuluhan
Keagamaan
Penyuluhan keagamaan ini akan diselenggarakan oleh
kelompok mahasiswa kukerta dengan bekerjasama dengan pihak kementrian agama
provinsi Banten dan kabupaten Serang sebagai pengisi materinya. Kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan gambaran kepada masyarakat betapa pentingnya nilai-nilai keagamaan
ditumbuh kembangkan dalam kebiasaan masyarakat. Juga menekankan betapa Al
Qur’an dapat menjadi sandaran untuk dapat memperbaiki hidup yang berkualitas.
4.
Penyuluhan
Kesehatan
Penyuluhan kesehatan ini akan diagendakan dengan kegiatan
pembekalan ilmu kesehatan yang bekerjasama dengan posyandu atau puskesmas.
Dari penjelasan di atas, maka perlu disadari bahwa betapa
pentingnya peran serta mahasiswa mengingat kewajibannya yaitu pengabdian bagi
masyarakat yang tentunya bisa bekerja sama untuk saling berbagi peran tersebut.
Agama, pendidikan dan perekonomian adalah hal yang sangat mendasar untuk
menunjang kehidupan masyarakat itu sendiri, kerjasama pihak-pihak terkait
sangat dibutuhkan untuk melakukan perbaikan sosial.
Mahasiswa adalah bagian dari pada masyarakat,
problematika dalam masyarakat akan selalu terjadi dalam bentuk dan kondisi
apapun, maka daripada itu diperlukan pengalaman yang bersifat edukatif dari
berbagai pihak yang ingin membantu. Sehingga tujuan yang diinginkan masyarakat
tercapai sepenuhnya. Keperluan inilah yang perlu diperhatikan sepenuhnya oleh
pemerintah sekitar, sehingga masyarakat yang tidak mampu agar bisa merasakan
perhatian yang penuh dari berbagai program pemerintah yang berkaitan dengan
keagamaan, pendidikan, dan perekonomian desa tersebut bisa dikendalikan dengan
baik.
I.
Pihak-Pihak
yang Terkait dalam Pelaksanaan Program
Guna mendukung rencana Program, kami bekerja sama dengan
pihak-pihak terkait, di antaranya:
a.
Organisasi Internal maupun Eksternal
IAIN “SMH” Banten
b.
UKM
Unit Pengembangan Tilawatil Qur’an KBM IAIN “SMH” Banten
c.
Lembaga
Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) IAIN “SMH” Banten
d.
Lembaga
Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota/Kabupaten
Serang, LPTQ Provinsi Banten
e.
Kementrian
Agama Provinsi Banten
f.
Bazda
Provinsi Banten
g.
Bazda
Kabupaten Serang
h.
Majelis
Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Serang
i.
Dinas
Pendidikan Kabupaten Serang
j.
Dinas
Pendidikan Provinsi Banten
k.
Dinas
Pertanian Kabupaten Serang
l.
Dinas
Pertanian Provinsi Banten
m.
PT
Bank
Rakyat Indonesia Syariah
n.
Donatur
RENCANA ANGGARAN BIAYA KEGIATAN KUKERTA TERFOKUS IAIN SMH
BANTEN TAHUN 2013
SIE ACARA DAN
KESEKRETARIATAN
|
||||
No
|
Keterangan
|
Volume
|
Satuan
(Rupiah/Rp)
|
Jumlah
(Rupiah/Rp)
|
1.
|
Penggandaan Proposal
|
40 Bundel
|
15.000
|
600.000
|
2.
|
Kertas HVS
|
4 rim
|
22.000
|
88.000
|
3.
|
Spanduk
|
7 buah
|
30.000
|
210.000
|
4.
|
ATK
|
2 Paket
|
100.000
|
200.000
|
5.
|
Cindera Mata
|
15 buah
|
60.000
|
900.000
|
|
Sub Total
|
1.998.000
|
SIE HUMAS
|
||||
No
|
Keterangan
|
Volume
|
Satuan
(Rupiah/Rp)
|
Jumlah
(Rupiah/Rp)
|
1.
|
Transportasi & Akomodasi
|
9 Paket
|
110.000
|
990.000
|
2.
|
Komunikasi
|
2 Paket
|
250.000
|
500.000
|
|
Sub Total
|
1.490.000
|
||
|
|
|
SIE KONSUMSI
|
||||
No
|
Keterangan
|
Volume
|
Satuan
(Rupiah/Rp)
|
Jumlah
(Rupiah/Rp)
|
1.
|
Konsumsi Acara Pembukaan
|
200 orang
|
4.500
|
900.000
|
2.
|
Konsumsi acara Binaan Halaqah (Kelompok Pengajian)
|
48 Pertemuan
|
15.000
|
720.000
|
3.
|
Konsumsi Acara Penyuluhan
1. Pendidikan
2. Pertanian
3. Keagamaan
|
1 Paket
1 Paket
1 Paket
|
-
-
-
|
250.000
250.000
250.000
|
4.
|
Konsumsi Acara Penutupan
1. Perlombaan Hafizh Qur’an
2. Musabaqah Tilawatil Qur’an
|
1 Paket
1 Paket
|
-
-
|
300.000
300.000
|
|
Sub Total
|
2.970.000
|
JUMLAH TOTAL ANGGARAN
No
|
Rencana Anggaran
Biaya (RAB)
|
Jumlah
(Rupiah/Rp)
|
1.
|
Sie Acara dan Kesekretariatan
|
1.998.000
|
2.
|
Sie Humas
|
1.490.000
|
3.
|
Sie Konsumsi
|
2.970.000
|
|
JUMLAH TOTAL
|
6.458.000
|
Terbilang:
Enam juta empat ratus lima puluh delapan
ribu rupiah
Serang, ……………… 2015
Ketua Pelaksana
MOHAMMAD JUHRI
NIM : 1214011
|
Sekretaris
MULISTA
RAHAYU
NIM : 121401165
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar